Sunday, November 29, 2015

kisah islam tentang kematian

kisah islam tentang kematian Cerita Menarik dari Syaikh Wahid Abdussalam Bali, Pakar Ruqyah Mesir
Ini adalah kisah nyata di Mesir yang diceritakan oleh Syaikh Wahid Abdussalam Bali dalam sebuah ceramahnya:
Seorang pemuda memanggil taksi untuk mengantarkan ibunya yg sedang sakit ke rumah sakit. Setelah mereka berdua masuk, sopir taksi membawa mereka ke rumah sakit. Namun, dalam perjalanan, si anak tiba-tiba meminta agar taksi berhenti agar ia bisa segera keluar mendapatkan obat untuk ibunya yg semakin sekarat.
Saat ia pergi, keadaan ibunya semakin memburuk, dan Subhanallah sopir taksi itu melihat tanda-tanda kmatian pada perempuan itu. Dia segera beralih ke sisinya dan membimbingnya utk bersyahadat (kesaksian iman), sesuai dengan hadits yg dia ketahui :
“Barangsiapa yang akhir ucapannya laa ilaaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah), ia akan masuk surga.” [Abu Dawud]. Sang ibu memandang si sopir dan seolah percaya akan hal itu. Akhirnya dia mengucapkan ‘kata-kata iman, laa ilaaha illallaah’ sebelum nafas terakhirnya.
Ketika anak itu kembali, si sopir memberitahukan kabar duka tersebut. Anak laki-laki itu langsung pergi berlari ke sebuah tanah lapang sambil terus menangis, ia hampir saja berteriak histeris.
Namun sopir taksi itu pun mendatangi dan menghiburnya lalu berkata, “Jangan khawatir, aku telah membantunya mengucapkan syahadat dan alhamdulillah dia mengucapkannya dengan
suara yang sangat jelas.”
Anak itu kemudian berteriak keras, “Apaa!!! Mengapa Anda melakukan itu kepada ibuku???!!! Tidak tahukah Anda kalau kami adalah penganut Kristen ??!!! “
Subhanallah, keajaiban takdir dari Allah. Anda tidak akan tahu di manakah kematianmu dan kata-kata/perbuatan nterakhir yang Anda kerjakan. (Wanita yang meninggal) itu adalah seorang ibu Kristen Koptik yang sedang menghadapi pergolakan kematian dan Allah menyelamatkannya tepat pada waktunya.

Dari Ustadz Najmi Umar Bakkar.:
Ini adalah kisah sakaratul maut yang begitu berkesan dari seorang pemuda yang begitu berbakti pada orang tuanya.Yang begitu mengagumkan kita, ketika ia ingin dipanggil oleh bidadari surga menjelang kematiannya, ia pun masih meminta izin pada ibunya. Bagaimana baktinya yang luar biasa ?
Sebuah kisah yang menggugah hati setiap insan beriman, tentang balasan nan indah bagi seorang anak yang berbakti kepada ibunya. Membuat iri siapa pun yang mendengarnya. Bergetarlah hati setiap orang beriman yang menyaksikannya.
Dalam salah satu khutbahnya,
Syaikh Muhammad Hassan menceritakan tentang keajaiban yang dialami seorang pemuda saat detik-detik sakaratul maut menjemputnya. Tidak asing lagi bagi siapa pun yang mengenalnya bahwa ia adalah potret pemuda masa kini yang amat cinta dan berbakti kepada ibundanya.
“Di antara keajaiban yang sampai kepadaku pada Ramadhan kali ini adalah kisah tentang seorang anak muda di antara anak-anak muda kita. Sesosok pemuda yang sangat berbakti kepada ibunya terbaring di atas kasur kematian pada usia keemasannya, yang belum genap tiga puluh tahun. Dalam kegentingan akhir hayatnya itu, tatkala detik-detik sakaratul maut menjemputnya, orang-orang yang ada di sekelilingnya terheran-heran saat mendengar ia mengucapkan kalimat-kalimat yang sangat menakjubkan. Sungguh, sangat menakjubkan !
“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”
Masih saja pemuda tersebut mengulang-ulang kalimat yang sama. Hingga membuat mereka yang menyaksikan fenomena itu bergegas memanggil ibunya, yang sedari awal menyendiri dalam kamarnya, menangis, lantaran tak kuasa melihat sang buah hati menghadapi sakaratul maut. Tidak lain karena sang buah hati adalah sosok suri tauladan yang amat berbakti kepada ibunya. Mereka pun mengabarkan apa yang sedang terjadi dengan anaknya.
“Lihatlah anakmu, ia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang aneh !!“
Mendengar hal itu, sontak sang ibu yang cemas berlari menuju kamar anaknya. Didapatinya dahi sang anak mulai mengeluarkan buliran-buliran keringat bak mutiara. Dan ini adalah sebagian di antara tanda-tanda husnul khotimah – semoga Allah Ta’ala mewafatkan kita dalam keadaan
beriman -. Ia dengarkan sendiri kalimat yang terus diulang-ulang oleh buah hatinya.
“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”
Segera ia dekati buah hatinya. Dan Subhanallah, ia segera bertanya kepada anak kesayangannya :
“Wahai fulan, ini aku, ibumu. Wahai fulan, aku ibumu, Nak.
Aku ibumu, anakku. Dengan siapa kau bicara ?”
Ketika ajal yang kian dekat, di saat waktu yang demikian singkat itu, akhirnya sang pemuda shalih ini menceritakan peristiwa paling berkesan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya selama hidupnya. Ia pun menoleh kepada ibunya seraya berkata :
“Wahai ibuku, seorang gadis sangat cantik jelita, Ibu. Belum pernah aku melihat gadis secantik itu. Ia datang kemari. Sungguh aku melihatnya persis di hadapanku. Ia datang melamarku untuk dirinya, Ibu. Aku bilang kepadanya, tidak. Aku tidak bisa sampai aku minta izin dulu kepada ibuku”
Maka sang ibu pun langsung menimpali : “Aku izinkan, anakku. Sungguh, dia adalah hurriyatun (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah izinkan, Nak“
Sedemikian tinggi inikah derajatmu wahai pemuda ? Hingga istrimu (di surga) datang kepadamu membawa kabar gembira, sementara dirimu masih ada di dunia ?
Janganlah kalian kaget. Tidak perlu kalian semua heran, karena dalam kondisi seperti ini, seorang mukmin akan diperlihatkan tempat tinggalnya di surga dan di neraka. Ia akan melihat tempatnya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Bahkan ia akan melihat para malaikat-Nya. Ia benar-benar melihat malaikat dengan mata kepalanya. Ia pun akan mendengar sebuah bisyarah (kabar gembira).
Dan Maha Benar Allah Ta’ala yang berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka beristiqomah dengannya, maka para Malaikat akan turun kepadanya seraya berkata : “Janganlah kalian takut”
Di mana kejadian itu ? Di atas kasur ketika mereka akan meninggal, menurut salah satu pendapat. Atau tatkala mereka keluar dari alam kubur, sebagaimana pendapat yang lain dari para ulama tafsir.
“Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih. Berbahagialah kalian dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian” [Qs.Fushilat : 30]

Semoga Allah memberikan kita semua akhir yang baik. Amiin…
Disalin dari status Abu Musyari El-Hafidzi via Moslem Channel
Dipublikasikan kembali oleh www.KisahIslam.net

No comments:

Post a Comment